today's information

17 Mei 2008

12 Mei 2008, Tugu Rakyat Harga Mati!


Jogjakarta. Kereta api kelas ekonomi penuh sesak dengan berbagai macam jenis manusia, dari tua, muda, bayi, anak-anak, dan ibu2. Namun kali ini mereka mendapat sebuah pemandangan lain ketika akan menaiki kereta di stasiun lempuyangan sore itu, senja mulai menampakan keindahanya ketika kereta menderu dan mengaluarkan bunyi gemeretak khas kereta api negeri ini dilengkapi dengan pedagang asongan yang berlalu lalang tidak peduli penumpang sudah penuh sesak demi mencari beberapa lembar ribuan agar mereka bisa makan. Tiga gerbong terkahir saat itu benar-benar penuh sesak dengan mahasiswa berjas almamater coklat tua (UGM) dan biru muda (UNS), membawa panji-panji perjuangan, mereka menunjukan wajah semangatnya. Jakarta. 12 Mei 2008. Suasana pergerakan mahasiswa mulai memanas, berbagai macam panji-panji besar, berwarna - warni sudah nampak berkelebatan diangkasa menemani pagi cerah di bundaran HI, walaupun saat itu aku pun belum sempat mandi tapi provokasi kawan-kawan lebih menjadikanku semangat, siap membawakan TUGU RAKYAT untuk Indonesia. Aksi pagi itu dimulai dengan pembagian leaflet tugu rakyat pada para pengendara motor, mobil dan kendaraan umum di sekitar bundaran HI. Berbagai warna almamater mahasiswa mewarnai bundaran HI saat itu, bendera - bendera kebangsaan mahasiswa mewarnai atmosfer disekeliling bundaran HI. BEM dari Bandung Raya dan Jakarta nampak dari kejauhan menaiki kendaraan umum *metro mini* dan truk angkutan yang biasanya dipakai untuk pasir, beserta mobil aksi yang diatasnya telah berdiri beberapa korlap dari beberapa universitas. Jakarta pagi itu, siap meneriakan kebenaran! Tapi tahukah kalian kawan? bahwasanya disana diujung bundaran HI terlihat lebih dari satu kompi aparat yang dengan wajah garangnya siap melenyapkan ribuan mahasiswa yang saat itu hanya sekedar membawa seruan moral dengan timah timah panasnya, beberapa Tank yang membawa gas air mata sudah melintas di depan rombongan para mahasiswa itu.

Kupikir ini juga yang terjadi saat itu, iblis-iblis otoritarian itu benar-benar datang (mengutip Hanna, 2008). satu dekade yang lalu di tempat yang sama, dengan warna almamater yang sama, dengan seruan yang sama dan dengan semangat yang sama, hanya untuk sebuah perbaikan. Tidak pernah semudah itu kawan, pengorbanan, adalah harga mati, dan bahkan mati pun adalah harga mati!

Mahasiswa militan itu longmarch dari bundaran HI ke Istana merdeka, lelah... pastinya, tapi bukan kata-kata itu yang terlontar dari mulut mereka, namun sebaliknya kawan. Hati ikhlas mereka hanya bisa membaca satu kalimat "semangat untuk bergerak". Tidak asing lagi bagi mahasiswa itu melihat media massa mengelilingi aksi-aksi mereka, namun mereka hanya bisa berharap media itu menuliskan tuntutan mahasiswa, bukan sekedar memberitakan ribuan mahasiswa yang rela jauh-jauh dari seluruh Indonesia longmarch dari HI ke Istana. Dunia serasa memberitakan mereka, media - media asing pun sudah berjajar-jajar di pinggir jalan siap mencetak nama - nama mereka dalam sejarah.

Bisa jadi aksi massa sepert ini pada sepuluh tahun yang lalu akan menelan korban, namun hari ini kebebasan untuk berpendapat sudah mulai dihargai, walaupun menurut Demos (kompas 16/08), kebebasan berorganisasi, keleluasaan mengeluarkan pendapat menurun menjadi 60 % pada tahun 2007 ini yang sebelumnya 74% pada tahun 2004. Tapi yang jelas adalah bahwa Mahasiswa sebagai salah satu barometer idealisme tidak akan pernah runtuh dan berkompromi dengan kekuasaan rezim yang menggurita hingga disudut kota terpencil pun. Empat tahun SBY - JK dalam pemerintahan tidak menunjukan perkembangan yang signifikan, kebijakan yang diambil lebih banyak berorientasi pada pasar modal dari pada berpihak pada rakyat. Kegagalan pembangunan dalam pengentasan kemiskinan dibuktikan dengan jumlah penduduk miskin saat ini masih mencapai 37,17 Juta hingga tahun 2007 menurut BPS, Pengangguran masih menyentuh angka 11,6 juta orang. Padahal mereka bisa jadi adalah beberapa orang yang seharusnya jika mendapat pendidikan yang layak akan membuat prestasi yang gemilang. Tapi bagaiman lagi, pendidikan tinggi dan pendidikan layak berkualitas merupakan mimpi utopia bagi kaum-kaum marginal di Indonesia.

Kegagalan dalam ketahanan negara sangat jelas terasa ketika satelit palapa sebagai salah satu aset luar biasa dan simbol kedaulatan komunikasi dan ketahanan negara dijual dengan murahnya ke negara lain. Setiap detik berganti menit, setiap menit berganti jam, kita berada dalam teropong luar angkasa. Seorang bapak yang berprofesi sebagai supir becak tega membunuh anak-anaknya dengan racun serangga karena tidak dapat lagi mempertahankan perekonomian keluarga, seorang anak sekolah dasar dibunuh oleh Ibunya sendiri dan kemudian mereka berdua sama-sama meninggal dengan tragis karena tidak mampu membayar uang sekolah anak-anaknya. Gizi buruk di Kota-kota besar seperti yang terjadi pada sebuah keluarga di Makassar bisa juga terjadi, ditengah megahnya infrastruktur gedung-gedung pencakar langit dan mall-mall di sekitarnya.

Belum lagi kalau kita berbicara tentang ulah para pejabat kita, Indeks Prestasi korupsi di Indonesia adalah tertinggi diperingkat pertama di Asia tenggara dan Peringkat ke enam tingkat Dunia! Jumlah hutang Luar Negeri yang harus dibayar 1,8 Triliun dan hutang dalam negeri adalah sebesar 650 Miliar (mohon dikoreksi kalau salah, red). BLBI dan kroni Soeharto adalah salah satu penyakit kronis negeri ini, sudah berganti-ganti penguasa namun masih saja menjadi tanda tanya. Kenaikan harga bahan pokok karena multiplier effect yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM nantinya juga akan memperparah kondisi perekonomian bangsa, logika untuk menyelamatkan APBN adalah logika menyesatkan ketika disisi lain koruptor dan obligor BLBI masih duduk tenang di rumah mewahnya. Bangsa ini bangsa yang kaya, coba kita lihat sekarang jumlah mobil mewah dijalan raya, milik siapa itu kawan? ditengah kegelimangan kekayaan itu masih saja ada salah urus sehingga membuat kesejahteraan masyarakat luas di kesampingkan. SALAH URUS! itu kata yang tepat bukan? oleh karena itu TUGU RAKYAT (Tujuh Gugatan Rakyat) adalah harga mati!

1. nasionalisasi aset-aset strategis bangsa.
2. wujudkan pendidikan dan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi rakyat.
3. tuntaskan kasus BLBI dan korupsi Soeharto beserta kroni-kroninya.
4. kembalikan kedaulatan bangsa pada sektor pangan, ekonomi, dan energi.
5. jamin ketersediaan dan keterjangkauan harga kebutuhan pokok bagi rakyat.
6. tuntaskan reformasi birokrasi dan berantas mafia peradilan
7. selamatkan lingkungan dan tuntaskan kasus lumpur lapindo brantas

hanya saat ini kami mahasiswa masih berharap, Wahai Bapak Presiden dengar tuntutan kami, ini adalah investasi jangka panjang negara ini Bapak.. tandatangani dan laksanakan! itu saja..

Special thanks to: Danu & K' Hanna

Lanjut Baca Bos...

08 April 2008

Kesalahan Terbesarku Hari Ini

Kuberikan sisa uang dikantong kanan celanaku, hanya tersisa sekeping uang recehan yang bahkan untuk membeli segelas es teh di warung pun aku hanya akan ditertawai oleh penjualnya. Tapi biarlah, ku kira dari pada tidak memberi sama sekali. Toh, orang tua dengan muka lelah peyotnya itu merasa dikasihi sedikit dari makhluk sesama vertabrate sepertinya. Tangan keriput dengan urat yang sudah mulai menghiasi permukaan kulitnya itu masih bisa kuingat dengan jelas hingga saat ini. Perempuan tua yang lingkar matanya sudah nampak jelas, wajah tua itu, wajah yang kerut-kerut nya sudah merata dari kening hingga pipinya, rambut yang tak lagi sepenuhnya hitam karena dihiasi oleh helaian-helaian uban disetiap inchi nya, nampak jelas sudah di depanku tadi seorang wanita tua, miskin yang di pundaknya memanggul beban yang sangat berat untuk sekedar memberi anak-anaknya makan sehari saja.

Sholat ashar kutunaikan di masjid kampus, setelah memberikan recehan uangku pada wanita tua itu. Penyegaran kembali sel-sel kulit di permukaan epidermis menjalar keseluruh tubuh yang tadinya carut marut membuat semua orang ngeri memandangku.

Langit mulai menampakkan wajah muramnya, awan kelabu mulai datang memenuhi cakrawala, sekejap atmosfer lapisan troposfer menjadi semakin gelap. Mahasiswa yang tadinya senyam-senyum di beranda masjid mulai berlarian naik kendaraan masing-masing. Ingin ku kenakan kaos kaki dan sepatuku, tapi mataku lebih tertarik memandang realita di depan ku, kurang lebih 6 meter , lebih 20 cm kembali kutemui profil wanita tua yang tadi di depanku dan kuberi recehan dari kantong ku. Untuk kesekian kalinya aku terkejut, namun hanya bingung, mau berbuat apa saat itu. Nenek tua yang tingginya kira-kira hanya sama dengan seperempat pemain basket nasional itu memanggul karung goni yang biasanya untuk karung beras itu, isinya berupa bongkahan-bongkahan kayu bekas yang sudah tidak terpakai sisa pembangunan masjid. Ukuran karung goni itu bahkan lebih besar dari ukuran tubuhnya sendiri, pemandangan yang benar-benar mengharuskan aku beristighfar dalam hati karena dijaman dikala kebanyakan orang naik mobil mewah kemana-mana terjadi fenomena yang ironis, mengharuskan aku menyalahkan diriku sendiri karena aku tidak dapat berbuat apa-apa, dan membuat hati serasa menangis ingin menyalak-nyalak pada penguasa dzalim yang memonopoli kekuasaan kapitalis negeri ini. Lalu disetiap langkah wanita tua meninggalkan kompleks masjid kampus itu, terasa sangat berat, padahal angin yang membawa hujan deras malam ini sudah berpusar membuat kucing persia pun kedinginan.
Dalam hati aku bingung, ini adalah kesalahan terbesarku hari ini.. aku hanya terdiam tak bisa berbuat apa-apa ketika, nyata-nyata di depanku ada salah satu korban kapitalisme.

Lanjut Baca Bos...

02 April 2008

Wedangan Lagi

Sekedar makan nasi goreng ala wedangan Solo, masih saja dengan secangkir kopi hangat sederhana, harum kopi malam itu memerintahkan sang malas dan bad mood sekejap pergi dari tempurung kepalaku. Temaram cahaya lampu pinggir jalan raya di daerah manahan, menambah suasana semakin hangat. Berbaris rapi laksana pasukan perang mongol puluhan pohon Fillicium desipiens (sori klo salah tulis, red) memagari jalan raya manahan, menambah suasana asri khas kota Solo semakin memesona. Tetap indah dan membawa memory tersendiri walau banyak gejolak sosial disana-sini.

"Sig, ada yang mau ketemu sama kita di wedangan, kamu bisa ga malam ini?sekarang!"
adalah sms yang membawa ku ke wedangan ini, hanya gubuk kecil dengan tenda bencana berwarna orange, didalamnya sebuah meja yang sudah include dengan gerobak dan kompor yang ditanam di gerobak bagian pinggir, biasanya dengan 3 teko ajaib yang digunakan untuk memanaskan air atau untuk "bakarin Pak, sundukan telor dan tahu/tempe". Namun potensi wedangan inilah yang menjadikanya mistery yang mungkin hingga 20 th kedepan akan tetap menjadi wacana, fakta bahwa di wedangan-wedangan seperti inilah "loby - loby" kelas atas lahir.

bukan sembarang wedangan, wedangan itu bukan sembarangan.. Ternyata benar, ditengah gedung-gedung bertingkat , mall-mall berAC yang arogan, rumah mewah milik bos besar, kantor-kantor dinas kota, lapangan dan GOR olahraga, arena bermain untuk anak muda, taman kota yang indah, jalan raya yang hitam mengkilat penuh fatamorgana masih saja menyimpan secercah tradisi yang menawan. Aset lokal, yang menjadi sebuah kearifan lokal yang perlu di lestarikan dan dilindungi. Sengaja menyingkir sejenak dari kepenatan kehidupan yang serba fana, kembali ke wedangan adalah sebuah refleksi bahwa semua hal yang kulakukan apa pun itu, permasalahan yang timbul sehari-hari dari sejak mata masih lengket semua hingga kulit mulai terkena panas sinar matahari yang sudah mulai over heat, hingga matahari mengucapkan selamat tinggalnya kepada ku dengan senjanya... adalah sebuah siklus.. adalah sebuah kenyataan yang mau tak mau itulah yang kuhadapi sekarang.. itulah potongan-potongan mozaik kehidupan yang sedang ku susun untuk menciptakan bentuk yang indah.
sebuah kata tak indah kalau tak ada jeda kawan. Semua akan bertahan karena ada jarak, ada spasi yang menjadikan hidup ini adalah irama
(dikutip dari Dee, filosofi Kopi dengan sedikit perubahan, red).

aku hanya berdoa dan berkarya.... well, semoga dengan pertemuan di wedangan itu semua akan menjadi lebihbaik

Lanjut Baca Bos...

01 Maret 2008

Surat untuk Blog-ku

Setelah sekian lama pukul 00.00 hanya terdiam, sudah saatnya dia mendapatkan hak-haknya. Sungguh tidak adil membiarkan dia yang mempunyai potensi yang luar biasa, dan sudah banyak memberi pelajaran yang lebih dari seorang dosen yang ceramah di depan kelas tanpa menatap mahasiswa nya karena takut atau grogi mungkin. Wahai pukul 00.00 maafkan aku, karena hanya membiarkanmu terdiam cukup lama, bukan aku bermaksud melupakan jasa-jasa mu, bahkan saat itu, sewaktu dunia maya masih terbendung di sebuah labirin yang tidak berujung, dirimulah yang pertama mengangkat aku lebih tinggi agar dapat melihat labirin dari atas dinding sehingga terbukalah wacana itu.
Saat itu kau pernah menjadi bagian hidupku yang tak terpisahkan setiap saat, setiap tindak tanduk ku kau tau, bahkan kau akan mengerti ketika mata ini sudah lelah dan tidak kuat lagi mengangkat kelopak, ketika jemari masih dipaksa berputar - putar diatas barisan huruf-huruf dan tanda baca. Dan kau katakan "shut down aja"... Sungguh romantisme yang tak terlupakan saat itu. Dan kau pun mengatakan padaku bahwa dunia maya ini masih sangat luas, ada kawan lain yang sudah siap menunggumu disana dan akan membawamu ke pengalaman yang luar biasa.
Wahai pukul 00.00 saat ini memang dirimu seakan hanya melihatku yang sedang bertegur sapa dengan kawan lain itu, semoga kau juga ikut senang dengan apa yang kulakukan, bercengkerama dengan kenyataan lalu kutuliskan dalam selembar kertas maya dan tinta maya.

Lanjut Baca Bos...

04 Februari 2008

delete blog ini?


ah tidak.. bukan seperti yang tertulis diatas kok..tapi cuma...istirahat sejenak dan keasikan di dunia lain ku dsini klik
tapi saya tidak akan melupakan yang ini
apakah ini harus ku hapus selamanya dari lembaran-lembaran maya ini?

Type rest of the post here

Lanjut Baca Bos...

24 Januari 2008

Lara Bukan Manusia

Menatap cermin bening di depan mukanya, Nusa seorang manusia biasa yang sedang belajar menjadi luar biasa menemukan seseorang yang sangat asing. “Siapakah makhluk lain dalam cermin tersebut?” tanyanya kepada nurani hampanya.” Itu bukan aku”

Manusia dalam cermin hanya menatap tajam ke mata sayu Nusa, dan mengatakan “ aku adalah Lara” yang selama ini kau berikan kepada orang-orang disekelilingmu. “kau terlalu munafik hai Nusa! Terlalu banyak omong kosong yang kau jual ke makhluk lain sejenismu (manusia) yang berniat tulus kepadamu Nusa!”

Nusa bimbang dan hanya bertanya dalam hati “aku tidak tahu maksudmu, aku hanya mencoba belajar dari apa yang aku lakukan dan aku lalui, kesalahan bodoh yang selalu aku lakukan adalah sebuah pelajaran”

Lara mencaci Nusa dan menampar Nusa, membusuk-busukan, menusuk-nusuk dengan pisau dapur, membiarkan pisau itu terus menancap di jantung Nusa, seakan malaikat maut ada disamping Nusa untuk menunggu keputusan Sang Roh untuk keluar dari jasadnya.

“Nusa tidak pernah belajar” kata Lara pada malaikat itu

Lanjut Baca Bos...

07 Januari 2008

UNTUK WANITA

Kopi manis yang di mix dengan coklat float tersedia di depan mata, semakin menarik karena dihidangkan dengan cangkir putih kecil mungil yang diletakan dengan manis diatas piring kecil, disampingnya disajikan pula roti ringan dan french frise yang saya lebih suka menyebutnya dengan kentang goreng. Suasana menjadi semakin hangat ketika entah dari mana suara merdu Michael Buble datang dengan menyanyikan Everythingnya, nikmat bukan main kopi coklat itu membuai tenggorokan pemuda berusia dua puluhan yang duduk dipojok cafe warung kopi yang terletak di depan Mbu Sri (Mburi Sriwedari). Diselingi dengan suara-suara pelan para pengunjung warung kopi yang asik hotspotan itu si Pemuda membaca buku yang dicomotnya di rak buku warung tersebut, rupanya si Pemuda itu baru membaca salah satu novel karya Andrea Hirata yang baru-baru ini lagi booming di toko gramed buku. Sambil menyruput kopi hangat nya tanpa memegang sesuatu yg biasa orang kebanyakan lakukan ketika ngopi (baca: ngrokok) si Pemuda tiba-tiba kaget bukan maen ketika datang berbondong-bondong sekawanan anak muda entah dari mana yang menjadikan suasana di warung itu ribut, mereka berdandan seperti layaknya foto model yang mau casting, dan sepertinya mereka sedang mengenakan baju terbaik mereka, berbanding terbalik 180 derajat dengan si Pemuda yang membaca buku tadi yang hanya mengenakan jaket jeans belel kumuhnya dan celana jeans biru belel yang sudah seminggu lebih tidak dicuci. Diantara mereka nampak juga seorang pria setengah tua yang mengenakan kaca mata hitam (mahal loh keliatanya, red) sedang berbicara dengan klien bisnisnya “gimana koh kok ndak datang juga barangnya dari sana?” disela oleh suara seorang perempuan “kalo di Jogja biasanya juga jam segini baru keluar sih Om..”, yang berbicara dengan Oom lainya...

Duduk dengan santainya mereka berempat di kursi paling tengah warung itu, si Pemuda yang tadinya membaca buku menjadi tidak konsen karena kegaduhan yang mereka timbulkan saat bercakap-cakap, wanita dengan baju minim warna pink dan celana jeans hitam ketat yang kelihatan hampir setengah bottom nya, yang ala jaman sekarang itu mengerling sejenak si Pemuda yang tidak dipedulikanya. Sebatang rokok dipungutnya dari dalam bungkus berwarna putih dengan tulisan A dicover bungkus itu oleh jemari-jemari lentik dengan kuku terawat seorang wanita, dinyalakanya batangan putih dimulut tipis yang di balut dengan lipgloss transparan dengan santainya. Sedikit kaget, ekspresi pemuda tadi melihat fenomena yang sebenarnya sudah sangat biasa dilihatnya. Wanita perokok.
Hanya saja hati nurani pemuda itu tergerak untuk memungut batang rokok tadi dari mulut wanita itu kemudian dimatikan dengan cara menekankan batang rokok itu ke muka Oom om yang duduk disampingnya. Luwar biyasa memang pergaulan diluar jaman sekarang (wuuueks, kayak lo orang bijak aja, red). Hati pemuda tadi hanya memendam empathynya tersebut dalam-dalam. Betapa sayangnya wanita tadi, sebagai makhluk ciptaan tuhan yang paling favorit itu hanya tersiasiakan oleh anomali kehidupan, bentukan sosial yang kurang baik. Padahal Tuhan telah menciptakan kedua tangan lembut dengan jemari lentiknya itu untuk merawat anak-anaknya yang banyak secara bersamaan, untuk memberi pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan.
Wanita yang diciptakan begitu lembut namun mempunyai kekuatan luwar biyasa dari kelembutan itu.
Wanita tidak hanya bisa berpikir, namun dia mempunyai nurani untuk “bernegosiasi.”
Wanita yang diciptakan built-up dengan air mata, untuk mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, kesusahan, kesedihan, cinta, kesepian, dan kebanggaan.
Wanita yang dengan keindahan sifat-sifatnya akan memesona laki-laki, dan bahkan mampu menanggung beban lebih dari laki-laki.
Wanita yang mampu tersenyum saat hatinya terluka. Wanita yang mempu menyanyi saat hatinya menjerit, yang mampu tertawa bahkan pada saat sedih dan luka. Wanita yang mampu menangis saat haru.
Wanita yang berani berkorban untuk orang yang dicintainya, wanita yang berkorban segalanya untuk keluarga. Wanita yang cintanya tanpa syarat.
Wanita yang gembira saat melihat anaknya menjadi number one.
Wanita yang terharu dan bahagia melihat kelahiran.
Wanita yang bersedih saat melihat kematian dan kehilangan.
Tapi selalu punya kekuatan untuk menjalani hidup.
Wanita yakin bahwa pelukan dan ciuman dapat menghilangkan luka.
Namun hanya ada satu hal yang kurang dari wanita, seperti yang terjadi pada perempuan dalam warung tadi.
Dia lupa betapa berharganya dia.

Narated and edited by: fauzan sigma
Inspired from: Lintong.s5.com

Lanjut Baca Bos...

03 Januari 2008

BLOG DESTINATION

Ketika pukul 00.00 bergeser ke angka selanjutnya dan tiba di sudut 90 derajat dari 00.00 saya (lagi-lagi) membaca tulis Fatih syuhud, tentang “Jangan Terobsesi Komentar: Blog Pakar dan Non Pakar” yang secara tidak langsung membuka tabir yang selama ini menutup mata saya didunia Blogosphere Indonesia. Blog dengan ratusan lebih komen yang luar biasa dan blog dengan trafik dan page rank tinggi, bagaimana bisa itu bisa dilakukanya, padahal maaf nih, isi kontennya ya kalau saya bilang kadang Cuma iseng-iseng yang berlebihan saja, terlepas ini jenis blog pakar atau non pakar. Variabel-variabel yang menyertai tentu saja sangat banyak sekali, yang salah satunya, tujuan pembuatan blog dari si empunya blog sendiri apa. Kalau misalnya si Blogger itu adalah orang yang memang terjun ke dunia tulis menulis dan memang background dia adalah seorang penulis tentu saja apa yang ditulisnya adalah analisis dan opini pribadinya. Atau kalau boleh saya bilang blog nya adalah kanvas pribadi sang penulis untuk sekedar menuangkan pikiranya, entah dibaca orang atau tidak itu bukan substansi dari misi pembuatan blognya, kecuali kalau memang misi utama pembuatan blog ini adalah sebagai salah satu wujud permorma profesionalismenya, itu lain lagi ceritanya. Kasus ini terjadi pada Bung Budi Putra bukan, dari penulis majalah, dia bahkan bekerja sebagai jurnalis professional di salah satu media cetak ternama di indonesia keluar dengan hormat dan sengaja ingin menjadi blogger professional. Nah , sebaliknya blog yang dibuat seseorang untuk sekedar bersenang-senang, sebagai diary OnLine nya misalnya, untuk contentnya pastilah sebuah cerita-cerita pribadi, opini-opini yang tidak spesifik yang kadang kita jumpai tidak sesua dengan basic keilmuan mereka. Ini sah-sah saja kan, tidak ada aturan yang pasti (baca: gak ada ADARTnya) tentang penggunaan blog, walopun memang kadang kita jumpai juga blog yang kena cap spam yang akhirnya di banned sama CMS masing-masing. Tidak ada larangan juga misalnya si empunya blog itu pasang-pasang foto pribadinya, ajang narsis kata anak muda jaman sekarang. Ada juga blog yang isinya adalah untuk bisnis, kasus ini terjadi pada para Adsenser, internet marketing blogger, yang juga sama sekali tidak pernah ada larangan, bahkan BLOGGER.com pun mensupport fasilitas ini untuk layanan tidak berbayar.

Tapi sebenarnya makna dari blog itu sendiri yang harus kita rujuk kembali , komen tidak banyak itu sebenarnya bukan masalah yang urgen, saya setuju dengan pernyataan mas Fatih syuhud A lot of comments and high traffic is not everything. Good quality content is.” Karena blog yang berkualitas dengan kontenya, yang banyak memberi nilai informasi, memberi pencerahan, memberi inspirasi, wacana, motivasi, dan membuka opini lah yang menurut saya Good quality content.
Seperti juga yang dinyatakan mas Agus Herry pada beberapa waktu yang lalu pada saya melalui YM, "blog saya ini adalah proyek idealis, walaupun dengan layanan free dari blogger tapi akan tetap saya pertahankan alamat domainya, saya tidak akan merubah domain edittag.blogspot.com menjadi domain berbayar yang lain, biarkan saja, saya akan membuktikan bahwa dengan domain free pun saya bisa establish."
So, that’s it. Tetaplah ngeBlog!

Lanjut Baca Bos...

02 Januari 2008

2008 BLOG YEAR!

Blog itu ajaib, bisa merubah hidup seseorang. Yakin banget, bloggers semua yang ada di Blogosphere manapun sudah menemukan dunia barunya, dunia dimana semua orang bisa berkata-kata, membuang “sampah” yang ada di otaknya menjadi rangkaian huruf yang menjadi satu akhirnya menjadi susunan kata-kata. Jangan sampai kata kehilangan maknyanya kata hanna BB. Dunia yang begitu luas, yang kita lihat dan nikmati melalui LCD ukuran 1024 x 768 pixel.
Melihat postingan arul tanggal 30 desember yang menyampaikan beberapa artikel yang dari tetraloginya blog itu candu yang gongnya beliau tulis di akhir tahun sebagai refleksi akhr tahunnya saya juga jadi ikut-ikutan mikir, ternyata selama ini benar apa yang ditulisnya dalam arul.web.id nya yang baru. Walopun saya belum melewati semua tahap yang dilalui arul, tapi pernyataan tersebut logis. Apalagi melihat blog nya mas-mas dan mbak-mbak seleb blog yag postingan2nya selalu ditunggu-tunggu oleh pecandu2nya yang ingin menuliskan “PERTAMAXXX, ...” dengan bangganya, lalu belum puas dengan itu langsung di hetrik lah komen-komen selanjutnya (sekalian numpang tenar gitu, red). Tapi saya sangat salut untuk bloger Indonesia yang seperti itu, kaget bukan maen ketika saya a couple months ago waktu pertamaX ngeblog, ngeliat “wupps,, serius nih 150 comments??!” dikepala saya langsung terpikir, kapan yak blog ku yang papa ini bisa dapat comments sebanyak itu, belum lagi kalo liat blognya para manusia-manusia super yang udah nerbitin buku, 300 comments lebih

dalam satu posting. Luar biasa dahsyat. Trus saya coba buka lagi blog nya mas Fatihsyuhud yang hampir setiap hari saya buka, wah ada statementnya yang luar biasa dahsyat juga ternyata “budaya ngeblog adalah budaya baca dan menulis, dalam skala massal. Sebuah budaya yang dilakukan bangsa-bangsa maju dan civilized, Indonesia akan masih tetap stagnan kalo masih berbudaya lisan dan tidak mau mereformasikan diri, setiap blogger Indonesia berkewajiban mengajak rekan-rekanya ngeblog dalam bahasa Indonesia maupun English”. Wah mas yang satu ini memang bener2 senior dan tahu makna Blog sesungguhnya. Sebuah peradaban baru. Kemudian saya coba-coba buka ayongeblog beberapa minggu yang lalu, udah gak usah ditanyain lagi isinya apa (baca: buka aja ndri disini). Kalau misalnya tahun 2008 Blogger Indonesia bisa mencapai 1 juta sebuah transformasi budaya pasti akan terjadi, orang-orang yang dulu mereka hanya bisa bicara tanpa tahu essensi pembicaraan mereka, pasti akan ketahuan muka dorengnya. Karena sebuah peradaban baru sudah mulai muncul, logika pemikiran dan paradigma masyarakat mulai terbuka. Hebat tho kalo Indonesia punya 1 juta blogger.
Manfaat blog:

  1. Yang pertama ngga tau soal internet jadi mudeng gimana cara kerja internet, minimal ngeklik moZilla firecrot, bikin bookmark buat website yang disukai, bikin new tab, bikin email dan mulai suka baca-baca koran online.
  2. Yang ngga mudeng babar blass kode html javascript jadi ngerti sedikit demi sedikit penggunaan dan dasar-dasarnya (kalau pake blogger sih gitu, ngga tahu yang lain, hehe).
  3. Yang tiap hari Cuma ngelamun kalau lagi diperjalanan dari kos ke kampus jadi mikir bahan apa nih yang bisa ku ambil dari perjalanan dari kos ke kampus, bikin hidup kita lebih memaknai hidup, dan yang pasti social responsibilitynya jadi tinggi.
  4. Nah, yang otaknya Cuma kosong doank, sekarang otaknya jadi penuh dengan ide-ide...atau minimal kalau ngga ada ide, ya coba terus mencari ide biar ga kosong mlompong gitu blognya.
  5. Kalau yang udah kecanduan (pinjem istilahnya Arul, red) pasti tiap apa pun aktivitasnya dijadikan artifisial, semua seakan-akan punya makna tersendiri.
  6. Yang pasti bisa pede kalau di sekitar kampus temen kamu lagi hotspotan kamu bisa bilang “eh udah punya blog belum?wah gimana sih lo, hari gini gak mudeng blog, buka blog gw dah, pasti banyak commentnya”
  7. Bikin kamu jadi rajin membaca, karena kalau kamu ngga punya banyak referensi saya pikir content blog kita akan hambar dan terkesan ngga ilmiah.
  8. Nah, yang pasti nih, di dunia yang semakin flat ini, melalui kotak kecil didepan muka kamu itu, bakalan kamu temui manusia-manusia ajaib dan luwaaar biasa...misalnya penulis buku yang nuangin pikiran dan ide-ide nya lewat blog, bisnisman yang jadiin blog atau webnya sebagai ajang bisnis, desainer yang mau unjuk gigi kemampuan mamerkan desain2 hebatnya yang tesembunyi lewat blog, politisi, presiden, sampai-sampai calon presiden amerika pun juga ngeblog. Dan hebatnya mereka kadang-kadang ngecantumin status YM nya di halaman blog! Jadi kita bisa chat sm mereka.
  9. Yang pasti semua homo sapiens hebat dimuka bumi ini ada disana, kalau mau berinteraksi sama mereka tinggal koment aja beres, asal koment mu gak aneh-aneh dan berbau SARIP (suku agama ras dan IP) pasti ngga kena jaring Akh Ismet (AKISMET) *kalau di WP*
  10. Last niih, BLOG BISA MEMBUAT KAMU JADI SALAH SATU ORANG HEBAT DI DUNIA!
  11. Tambahin donk bro...masih banyak nih manfaatnya
  12. Cepetan bikin blog sebelum dunia totally change into information age!
picture by: iwan photography


Lanjut Baca Bos...
Google
 
your search end here