Merayap di dinding tembok tempatku beraksi setiap harinya, seekor cicak yang mengendap-endap melalui jam dindingku yang berjalan statis dengan kecepatan yang sama. Pukul 00.45, seperti biasa, aku belum bisa tidur. Masih di depan layar cerah yang cukup menylaukan mata dan jemariku yang sudah letih masih menancapkan ujungnya di keyboard kesayangan yang sudah mulai usang. Suara Katon dengan lagu kesayangan Yogyakarta (akustik) dot mp3 ku masih ada dalam playlist yang kebetulan sekali mengiring proses penulisan kali ini. Setelah translate 5 halaman dengan format margin standar 4 4 3 3 yang sudah sangat akrab dengan telingaku sampai pekak dan bosan, spasi 1,5 Times New Roman yang harus dikumpulkan Rabu tanggal 2 Januari 2007 yang judulnya kurang lebih seperti ini CONTROL OF CHILLING INJURY (khas anak Teknologi Pangan, red). Rasa lapar mulai mendera perut buncitku yang tak lagi buncit karena terlalu sering kelaparan tiap malam, akhirnya aku memutuskan untuk keluar mencari makan, ditemani seorang sahabat yang sudah hampir tiap hari mengisi ruang-ruang dalam rumahku, Chiyo namanya. Naik kendaraan, waktu itu kurang lebih pukul 00.59 udara dingin yang membalut kulit menembus jaket dan sangat terasa di pergelangan kaki menemani perjalananku. Solo, kota yang tidak pernah mati masih saja kutemui berbagai macam makhluk hidup pada dini hari seperti ini, termasuk salah satunya makhluk yang kata mbah Darwin jenis Homo sapiens ini, mereka masih saja mengadu nasib, mengais rejeki ditengah gemerlap lampu kota yang menyilaukan mata. Ditemani kabut tipis yang meresap kain baju ini membuat kaca mataku berembun. Dipinggiran jalan dibawah ruko-ruko besar tempat bertransaksi para pembeli alat elektronik di Solo sudah mulai bermunculan penjual terompet tahun baru yang menutup barang pencari nafkahnya dengan plastik transparan yang kalau kena hujan pun bisa jadi langsung ambruk. Aku sangat yakin, jalan-jalan yang kulaui dini hari ini akan menjadi ajang wisata tahun baru esok pada pukul yang sama, warga Solo, akan meninggalkan angka 7 yang biasanya terpampang besar dikalender pemberian sekolah anak-anaknya yang masih SMU yang biasanya ditulis besar-besar agar tidak lupa kalau ada tanggal merah menjadi angka 8. ....
Apakah dengan perubahan angka tersebut akan menjadi titik tolak baru atau hanya akan stuck ditempat? Pastinya jawaban masing-masing orang berbeda, tapi bisa saya pastikan semua akan berharap akan adanya perubahan dan perbaikan. Tapi apakah semua akan berubah? So, apa yang harus kita pertahankan di 2007 untuk selalu menjadi aset dan pedoman ditahun tahun berikutnya?
Masih teringat dengan peristiwa 12 bulan yang lalu, dengan adanya musibah pertama yang mengiringi harapan-harapan yang baik pada awal 2007 yang lalu, yaitu sebuah kehilangan... KI-574 jurusan surabaya-manado, meninggalkan atmosfer dimensi manusia, entah dimana hingga saat ini , akhir tahun 2007 masih absen. Disusul dengan kapal, busway, transportasi, macet, dll. Betapa hebatnya cobaan yang dialami bangsa ini. Bahkan pada akhir 2007 pun, beberapa hari sebelum hari H kota kelahiran ku kedatangan tamu, air bandang , tanah longsor, 60 an nyawa Homo sapiens melayang. Luwar biasa (pinjam istilahnya mas mbelgedez). Lalu kawan, satu-satunya hal yang abadi di dunia (baca: perubahan) ini akan kalian sikapi dengan apa kawan?
...........serius banget sih ngomongnya.........(gaya bicara naruto,red)
Kalo aku sih tahun 2008 pengenya :
1. Selesaikan ujian magang
2. Ikutan anak2 angkatan 05 Perancangan Pabrik dan bikin laporanya
3. Skripsi....wups...(no comment dah, red)
today's information
31 Desember 2007
ENDING 2007
Diposting oleh Fauzan Sigma di 03.04 |
Label: reflection
28 Desember 2007
NIGHT LOVER
Kubuka lembaran baru kutuliskan semua tentang bagaimana harus hidup dan menghidupi, bagaimana harus bercerita tentang dirimu. Apa kau tidak pernah sadar bahwa kau adalah sesuatu yang sangat berharga? Di dunia yang semakin sempit kau mempunyai memory besar yang indah untuk ku kenang, selamanya kau tidak akan tergantikan. Kau torehkan semua dihati, kau menyanyikan lagu yang ku inginkan, kau memutar lembaran-lembaran film untuk ku, kaupun menulis kata-kata untuk membuatku bahagia, merasa dunia ini tempat yang paling indah, namun sedih. Memberi arti tersendiri di hardisc otakku yang paling dalam, kau tidak pernah berbohong padaku tentang baik buruk dunia ini, kau tunjukan aku yang buta ini betapa luasnya dunia dan berbagai macam bunga yang menghiasinya. Kau katakan padaku dengan setiap huruf dari tulisanmu untuk membimbingku yang hanya ilalang ini menjadi rumput Zoysia matrella yang menghiasi taman rumah. Kau selalu menimang tidurku dengan lagu-lagu indah yang kau putar untuk ku dan bangun dengan melihatmu lagi membuatku terus bertahan hidup. Kau akan selalu datang jika ku inginkan, kau selalu menemaniku siang dan malam, kau tak pernah tidur jika aku tidak memintamu tidur, kasihan kau.. Namun, kau tidak pernah mengeluh, dan aku akan sangat sedih jika sesekali kau sakit, jika sesekali dalam pekerjaan mu kau disakiti orang. Kau adalah bunga malamku yang tidak pernah tidur.. Namun kau tidak pernah bicara padaku, kau tidak pernah sekalipun marah padaku. Kau pun tidak pernah beranjak dari tempatmu kalau tidak ada aku, kau sering sekali membuat tulang punggungku berat menahan beban ini. Kau hanyalah seonggok mesin tua yang aku sayangi... karena kau adalah Compaq Presario C308 TU miliku tercinta, aku berjanji akan menjagamu. Terima kasih untuk malam-malam yang telah kita lalui bersama.
Diposting oleh Fauzan Sigma di 15.22 |
Label: gak penting
23 Desember 2007
Untuk 22 Desember
Hari itu 22 Desember 2007, pukul 21.30 ditengah dinginya udara kota Solo yang menyelimuti tidur setiap penduduknya. Saya lagi lagi, untuk kesekian kalinya kembali menelusuri dunia per-wedangan Solo, saya temui sebuah wedangan dibelakang kampus yang bertenda kuning, cukup kecil untuk ukuran wedangan di Solo. Oh, ternyata penjualnya adalah seorang anak muda berumur 18 tahun (saya tanyain beneran soalnya, red) dan dibalik itu semua adalah tokoh seorang Ibu, ya ibunya sendiri.. Ibu itu berjualan bersama seorang anak laki-lakinya. Tidak kusangka dia berumur begitu muda, kupikir jarang sekali anak seumuran itu mau diajak susah-susah kerja. Ternyata tokoh Ibu dalam hidupnya cukup dalam rupanya, dia sangat sopan dan hormat kepada Ibunya. Luar biasa Ibu itu, dia adalah salah seorang perempuan perkasa, mulai berjualan pada pukul 17.00 dan tutup pukul 00.00.. melihat peeristiwa seperti itu saya kembali teringat, bahwa hari itu adalah hari Ibu. Jadi teringat tokoh yang paling penting dalam hidup saya, dia adalah Ibu saya yang selalu mengorbankan jiwa raganya untuk saya, untuk sembilan bulan pertama dalam tiupan ruh Nya, untuk waktunya yang tidak pernah percuma dalam hidup, untuk sebotol susu yang menyambung hidup saya, untuk sepiring nasi yang tidak pernah dia lupa ketika jam makan, untuk secangkir teh hangat dipagi hari sewaktu saya masih di rumah, untuk jumat pagi dua minggu sekali bersama lauk pauk ala rumah yang ia bawa mengarungi teriknya matahari, untuk petuah hidup yang membuka hati nurani, untuk nasihat harian yang kadang membosankan tapi penting, untuk lilin harapan yang tidak pernah padam, untuk uang bulanan yang tidak pernah telat(hehe), untuk arti hidup yang mewarnai gelanggang pemikiran, untuk ilmu kasih sayang dan cinta yang diajarkan, , untuk cinta yang tidak terbalas, untuk hati yang kadang tersakiti (maafkan aku Ibu), untuk perjuangan dan pengorbanan yang tanpa pamrih, untuk semangat yang tidak pernah padam, untuk cintamu yang saya tidak tahu bagaimana cara membalasanya, untuk semua yang tidak akan pernah bisa saya sebutkan satu persatu. Hanya satu kalimat yang akan membuatnya tersenyum, aku sayang kamu Ibu.. terima kasih..
*pengakuan Sang Pendosa*
21 Desember 2007
KEBIASAAN NGEBLOG
"Nda, lagi ngapain nih? ngetik blog?" kata saya sewaktu memasuki sekre himpunan mahasiswa di kampus. "wah masa siang-siang gini nulis blog mas, ga lazim dan gak afdol donk," jawabnya sambil masih terus melototin laptopnya yang sedang mengerjakan deadline LPJ. Ternyata apa yang dia katakan mengusik pikiran saya, benar juga rasanya kalau nulis blog tidak disertai suara jangkrik dan nyamuk kurang sreg, kalau tidak diselimuti dengan keheningan malam dibawah cahaya remang-remang bulan, dirasuki rasa dingin dari angin malam yang berkibas dikamar seukuran 4x4 (baca: kamar kos).
Atau ini hanya kebiasaan saya aja ya? butuh jawaban nih...
Diposting oleh Fauzan Sigma di 16.52 |
Label: gak penting
20 Desember 2007
HARI INI DAN ESOK
Saat ini pukul satu dini hari lebih 15 menit 49 detik saat saya mengetikan jemari saya ke keyboard laptop yang sudah usang ditelan jaman ini. Dari kejauahan masih terdengar suara takbir yang merambat melalui udara malam yang dingin, melalui dinding-dinding rumah yang empunya sudah terlelap kelelahan karena bercanda seharian dengan saudaranya yang datang untuk berlibur. Merayap ditengah hamparan sawah, melalui embun pagi yang turun bersama hidayahNya kepada para pencari nikmat di kala orang lain sedang terlelap dalam selimut hangatnya...suara takbir berkumandang dari sebuah masjid di pinggiran kampung, yang keluar dari mulut suci seorang tua yang keriput wajahnya. Tidak hanya hari ini suaranya terdengar sayup sayup dari corong masjid yang menggunakan TOA model lama ini, pukul 4.00 pagi hari sebelum matahari terbit, sebelum ayam berkokok, dan yang pasti sebelum makhluk besar tidak berekor (baca: manusia) kebanyakan masih melayang ke dunia antah berantah, setiap hari orang tua ini sudah sepenuhnya sadar apa yang dia lakukan. Mendendangkan lagu-lagu dari kalimat Allah yang tertuang dalam sebuah kitab suci. Dengan suaranya yang terbata-bata manusia berakhlak mulia itu membaca setiap ayat dengan pelan dan penuh pemaknaan, kemudian dilanjutkan dengan arti dari setiap ayat tersebut. Setiap hari...
Tidak tahu, modal apa yang dimiliki orang tua ini, keyakinan, atau memang dia sudah benar-benar paham tentang agamanya seperti ustad-ustad itu. Yang mendasari perbuatan mulia ini sebenarnya hanyalah ikhlas. Dia tidak terlalu banyak kompromi untuk berpikir tentang perbuatanya, namun hatinya tulus mengalirkan aura keihlasan. Seperti pada hari ini, setiap orang islam yang mempunyai harta berlebih, mengorbankan sedikit uang dari koceknya untuk dibelikan seekor sapi atau kerbau. Modalnya adalah ikhlas, dengan hati yang tulus membagi-bagikan kebahagiaan kepada saudaranya yang kurang mampu untuk bersama-sama merayakan hari keihlasan sedunia (versi fauzan sigma, red). Betapa indahnya ajaran ini, mendidik kita untuk dapat ikhlas beramal hanya semata-mata mengharap ridhoNya.
Sayangnya, saat hari ini berlalu, semua juga hanya akan kembali kepada habitat dan moral masing-masing, simbolisme keihlasan yang telah mereka tunaikan hanya menjadi ikon belaka, menjadi formalitas untuk memposisikan diri di mata masyarakat. Seandainya manusia di bumi Indonesia ini masih bisa menerapkan ilmu ikhlasnya.....
Diposting oleh Fauzan Sigma di 02.10 |
Label: just my opinion
19 Desember 2007
TENTANG TUHAN!
Dalam sebuah ruang kuliah yang besar dilengkapi dengan screen LCD yang memperlihatkan materi kuliahnya yang hanya tertulis “Sebuah Eksistensi dan Keyakinan?” yang nampak sangat besar. Ruang kelas yang lebih mirip ruang seminar itu dipenuhi oleh mahasiswa filsafat, sehingga wajah-wajah mereka boleh dikatakan mirip plato yang sedang melamun dan brewokan tidak beraturan. Profesor yang memegang laser untuk pointer presentasinya itu, maju kedapan kelas dan...
Prof: apakah kau yakin terhadap agamamu nak? (berdiri didepan kelas dan menanyai salah satu mahasiswa yang ada didepan)
Mahasiswa: sangat yakin Prof..
Prof: apakah menurutmu tuhan itu baik?
Mahasiswa: sangat baik Prof
Prof: apakah dia punya kekuasaan atas semua hal di dunia ini?
Mhs: tentu Prof
Prof: hmm, baru saja saudaraku mati karena kanker, dan dia adalah orang baik menurutku, banyak membahagiakan orang lain dan sangat agamis, tapi ketika dia minta kesembuhan pada Tuhan utk kesembuhan kankernya, Tuhan tidak mengabulkan. Disisi lain, ketika kita berusaha untuk menyalamatkan orang lain yang akan mati karena sakit...tuhan bertindak apa nak?....
(60 mahasiswa di ruang besar dan dingin itu pun hanya terdiam)
Prof : lalu bagaimana menurutmu? Apakah Tuhan baik nak?...oke...lets start again with....you bisa jelaskan Anak Muda, apakah menurutmu Tuhan baik? (dia mengacungkan tanganya yang kurus dan putih bersih ke seorang gadis yang berambut panjang dan hitam dengan kaca mata putihnya yang nampak elegan)
Mhs: ya Prof
Prof: apakah setan baik?
Mhs: Jahat Prof
Prof: dari mana setan bisa eksis?
Mhs: dari Tuhan
Prof: oke, katakan padaku apakah ada kejahatan di dunia ini nak?
Mhs: sangat banyak Prof
Prof: ya setuju, dan Tuhan menciptakan semua yang ada di Bumi ini benar? Segala hal yang ada di Bumi ini adalah karenanya bukan..
Mhs: ya.
Prof: lalu siapa yang menciptakan kejahatan?
(mahasiswa hanya tertunduk memandang lembaran buku masing-masing dan terdiam)
Prof: dan disini ada kebencian, kemunafikan, penyakit, kejahatan dan segala permasalahan di dunia ini..siapa yang menciptakan?
(mahasiswa hanya terdiam)
Prof: science has 5 sense! To identify and observe everything around you..oke, katakan padaku nak, apakah kalian pernah melihat Tuhan?
Mhs: belum Prof
Prof: apakah kalian pernah mendengar Tuhan?
Mhs: tidak Prof, saya tidak berani.
Prof: apakah kalian pernah mennyentuh Tuhan, merasakan, mecium baunya? Apakah kalian pernah melakukan persepsi sensorik dengan Tuhan untuk smua hal itu?
(gaya bicara profesor itu semakin meledak-ledak dan scientifik)
Prof: apakah kalian masih yakin kepadaNya?
Mhs: masih Prof
Prof: menurut premis empirik, sensorik, dan motorik yang dijunjung tinggi oleh science serta demonstarble protocol menyatakan bahwa Tuhan kalian tidak eksis! Apa yang akan kalian katakan nak?
Mhs: tidak ada Prof, saya hanya punya keyakinan.
Prof: well, yup benar Keyakinan, itulah salah satu masalah dalam science.
(kepala profesor yang botak itupun semakin mengkilap dan kaca mata bulan separo nya sedikit melorot ke hidungnya yang mancung dan bengkok)
Dari kursi yang paling belakang ada seorang mahasiswa yang mencoba memberikan argumenya kepada Profesor itu.
Mhs: Prof, apakah anda yakin akan adanya sesuatu yang disebut panas?
Prof: ya
Mhs: dan anda percaya ada sesuatu yang disebut dingin?
Prof: ya
Mhs: Tidak Prof, tidak ada..
(ruang kuliah menjadi sepi dan tegang)
Mhs: prof, anda bisa mendapat banyak panas, agak panas, super panas, mega panas, sedikit panas, dan tidak panas. But we dont have anything called COLD profesor. Kita bisa mendapat 458 derajat dibawah NOL tanpa panas. Tapi disana tidak ada sesuatu yang disebut dingin,karena dingin adalah sebuah kata untuk menyatakan ketidakhadiran panas. Kita tidak dapat menghitung dingin. Panas adalah energi. Dingin bukan sebuah oposite dari panas, tapi hanya terjadi karena ketidakadaan panas.
(Suasana ruang kuliah menjadi semakin sunyi dan tegang)
Mhs: prof, apakah anda juga percaya dengan kegelapan? Apakah ada sesuatu yang disebut kegelapan?
Prof: ya pasti, malam itu apa kalau tidak kegelepan..?
Mhs: anda salah lagi Prof. Kegelapan hanyalah sebuah ketidakadaan cahaya. Anda bisa mendapatkan cahaya, cahaya yang cukup terang, cahaya yang sangat terang, hingga cahaya yang menyilaukan. Tapi anda tidak bisa mendapatkan kegelapan, anda tidak dapat membuat kegelapan menjadi ultra gelap, kegelapan hadir karena ketidakadaan cahaya.
Prof: oke, point yang mau kamu sampaikan itu apa?
Mhs: maaf Prof, premis filosofi anda cacat
Prof: cacat? Jelaskan kepadaku..
Mhs: anda berargumen dalam dualisme, anda berpendapat bahwa kehidupan adn kematian dua-duanya eksis. Tuhan yang baik , yang jahat. Anda terlalu menganggap bahwa tuhan adalah sesuatu yang terbatas, sesuatu yang dapat kita ukur. Prof science tidak selamanya bisa menjelaskan sebuah pemikiran. Untuk melihat kematian adalah oposite dari kehidupan, adalah sesuatu yang tidak substansi, kematian hanyalah ketidakadaan atau ketidakhadiran dari kehidupan.
Mhs: aku bertanya kepada kalian semua teman-teman, apakah kalian ada yang pernah melihat otak profesor ini? (dengan beraninya mahasiswa itu meneriakan sebuah fakta, kepada seluruh kelas dan kelas menjadi gaduh, disela-sela tawa para mahasiswa itu)
Mhs: apakah disini ada yang pernah menyentuh, merasakan, membau, melihat dan mendengar otak professor? So,,menurut premis empirik, sensorik, dan motorik yang dijunjung tinggi oleh science serta demonstarble protocol otak anda tidak ada, Prof..
Prof: ku rasa kalian bisa menyimpulkannya dalam sebuah keyakinan nak.
Mhs: itu dia prof, hubungan antara Tuhan dan manusia adalah terletak pada KEYAKINAN.
Translated from : dafneyrain US
Edited by: fauzan sigma
Diposting oleh Fauzan Sigma di 00.39 |
Label: pembuktian
17 Desember 2007
JALAN KE MALL
Suatu siang yang terik menjadi sejuk karena memasuki mall di salah satu pusat kapitalisme di kota Solo yang indah, disana banyak sekali barang-barang mewah yang tidak tersentuh oleh kantong dalam saku celana belakangku. Apalagi dengan warna-warni pengunjungnya yang berdandan semaksimal mungkin, memakai merek terkenal, dari ujung kaki sampai kepala, belum lagi kalau ngomongin pegananya (HP, red) wuah jauh sekali dengan punya saya. Disitu saya Cuma duduk di food court memesan es teh yang dipackaging dengan plastik polyethylene kata anak ITP (Ilmu dan Teknologi Pangan) UNS seharga 2 bungkus nasi kalau kita beli diwedangan yang biasa saya kunjungi, kalau dibeliin es teh diluar juga dapat dua. Bosan aktivitas yang monotone, yaitu mengamati aktivitas kehedonisan manusia-manusia jaman sekarang, saya mulai jalan-jalan. Well, wah saya bingung juga mau jalan kemana, akhirnya saya beranjak ke salah satu toko yang bertengger di lantai tiga mall ini. Memasuki toko, Cuma iseng aja
pegang-pegang barang yang asing ditangan saya, lalu disana saya melihat ada seorang perempuan. Layaknya Ornithoptera chimaera (kupu-kupu bersayap warna warni, perpaduan antara kuning dan hitam, red) dia melenggangkan tanganya ke tumpukan baju-baju yang kelihatanya tidak mungkin saya beli. Melihat fenomena itu saya tak bergeming, wajar lah kalau ada orang hedonis lagi shoping. Tapi kemudian saya melihat seorang sosok laki-laki yang sangat maskulin beberapa meter didepan saya, dia cukup bersih, dengan kulitnya yang putih sangat pantas sekali jaket jeans kolosal menempel ditubuhnya, rambutnya yang sedikit unik dan acak-acakan namun malah berkesan eksentrik membuat pria dengan kaca mata warna silver putih tersebut semakin meyakinkan. Berdiri beberapa meter didepan saya nampaknya dia juga menyadari kehadiran saya didepanya, kami saling berhadapan dan menatap seperti sedang bertelepati, dia menatap mata saya dengan matanya yang tajam memperlihatkan keoptimisan dan jiwa yang percaya diri. Semakin lama kami saling mendekat, saya tidak sadar, pria itu telah membius pandangan saya, kemudian saya bertanya dalam hati, apakah dia seseorang yang saya kenal. Jarak kami dan rentang waktu yang membatasi dimensi semakin dekat, dia mendekati saya dari depan face to face, ternyata dia adalah ....... kaca cermin.
16 Desember 2007
NEXT LEVEL
Suasana meriah disertai canda tawa sahabat karib, keluarga, dan partner dalam beraktifitas menjadikan sedang membius suasana hati seorang mahasiswa yang baru saja lulus dari sebuah perguruan tinggi negri terhebat di Solo. Seperti biasa, hari H wisuda sangat meriah, ada yang beri bunga, ada yang selamatin dari sejak keluar dari auditorium saat berjalan untuk diwisuda di fakultas, hampir semua teman entah dari angkatan bawahnya, ataupun teman seangkatan, dan tidak jarang pula teman dari angkatan yang lebih tua. Ucapan selamat yang mengalir diselingi dengan senyum bahagia dari teman, jabatan hangat dan pelukan erat dari sohib qorib membuat suasana semakin haru.
Dinding – dinding sekitar kampus, kelas, gedung dekan, gedung UKM, kantin yang hanya bisa membisu untuk mengungkapkan selamat yang selalu dilihatnya setiap 3 atau 4 bulan sekali menjadi saksi perhelatan aktivitas perkuliahan dan aktivitas lain yang biasa diikuti mas Naruto selama kurang dari 4 tahun. “Bung, dunia nyata udah di depan mata!” tiba-tiba ada seorang kawan yang mengucapkan kata-kata itu dari balik kaca mata putihnya, mahasiswa dari angkatan jauh beberapa tahun dibawahnya telah mengingatkan alam bawah sadar Naruto yang sedang tersenyum lebar kepada teman-temanya yang memberi selamat. “Gimana mas? Udah ada rencana kedepan untuk menghadapi kejamnya dunia kan?” tanyanya dengan pahit dan gamblang seolah-olah sedang tidak terjadi apa-apa di hari itu. “wah pokoke golek gawean bariki...” jawab mas naruto dengan tidak yakin, karena dia juga merasa bingung akan melakukan apa selain mencari pekerjaan dengan membolakbalik kompas hari sabtu, atau solopos di Iklan kecik (eh bukan dink), bahkan juga ikut-ikutan ribuan orang yang ikut job fair di graha wisata yang ternyata disana adalah kumpulan pengangguran dari beerbagai belahan kota ini. Setiap kali wisuda UNS menelorkan rata-rata 850 mahasiswa, padahal di UNS dalam setahun ada 4 kali wisuda, kalau setiap wisuda ada segitu orang, maka dikalikan empat menjadi 3400 orang, nah itu baru 1 tahun..
Wah, tenyata produktif banget ya UNS untuk mengeluarkan pengangguran tiap tahunya (jangan salahkan UNS lho,red). Nah, itu baru UNS tok, yang notabene Universitasnya tidak terlalu besar, bagaimana dengan Universitas-universitas yang lain, yang bahkan kadang satu angkatan ada kelas A hingga F, dan dalam satu kelas ada 50 an mahasiswa..wow, angka yang fantastis..pengangguran semakin banyak aja setiap tahun ya..mendingan jadi entrepreneur BLOG kan, hehe..
So, apa yang akan kamu lakukan kawan? Setelah diwisuda dengan nilai Cum laude, what’s the next? Puas kamu sama angka-angka bohong itu, akan membawa dirimu tidak menjadi bagian dari mereka?
Diposting oleh Fauzan Sigma di 03.18 |
Label: reflection
07 Desember 2007
fenomena HOTSmPrOT
Disebuah universitas negri terkenal di Solo nan jauh disana, ada seorang kawan yang bernama Jon Koplo (pinjem istilahnya Solopos ya, red). Dia adalah seorang mahasiswa semester 11 yang sudah malas kuliah dan tidak pernah kuliah lagi karena sudah punya sambilan dan banyak proyek yang digarapnya. Suatu ketika Jon Koplo ke kampus dengan penuh percaya diri, dan dandanan yang rapi berbaju formal sudah seperti eksekutif muda masa ini yang berwarna kuning pucat dengan motif batik, celana kain halus berwarna hitam yang dia kenakan juga menambah keren penampilanya yang nyentrik. Jon Koplo juga meerupakan salah satu tokoh mahasiswa di kampus itu, apalagi di fakultasnya, hampir semua mahasiswa kenal dia, apalagi dosen dan karyawan jangan ditanya lagi reputasinya sebagai mahasiswa tua yang berpengaruh.
Disela-sela waktu setelah kuliah Jon Koplo bertemu dengan temanya Lady Cempluk yang juga mahasiswa di fakultas yang sama dengan Jon Koplo, namun usia mereka kuliah disana agak jauh perbandinganya, Lady Cempluk baru menempuh semester 7 saat itu. “Pluk sini dulu, piye kabarmu saiki, kok ga pernah ketemu lagi?” kata Jon Koplo yang sedang duduk di shelter fakultas yang rindang dan indah itu, yang disekitarnya juga sedang terjadi banyak aktivitas mahasiswa seperti biasanya. “wah bos, alhamdulilah baik, lha km sekarang kok udah hebat gitu gimana caranya?mbok aku diajari bos?” dengan gaya bicara Lady cempluk yang gayeng dan renyah. “lho kok km ngga kuliah gimana to Pluk?” kata Jon Koplo, “nanti sepuluh menit lagi mau kuliah ini bos” jawab Lady Cempluk sambil mengeluarkan Laptopnya dari tas ransel besarnya yang berwarna hitam dan merek terkenal itu. “wah kalau kamu kuliah mbok aku pinjem laptopmu Pluk....mau cari bahan di internet nih, aku mau ngenet di hotspot PUSKOM aja Pluk, boleh to?” kata Jon Koplo sembari melirik laptop Lady Cempluk, yang belum jadi di turn on kan. “ya udah bos bawa aja ga papa, nanti kalo udah dititipin anak sekre aja ya” jawab Lady cempluk dengan gampangnya meminjamkan, karena Jon Koplo dan Lady Cempluk adalah teman dekat.
Sepuluh menit kemudian Lady Cempluk bersama kawan-kawan sekelasnya menuju ruang kuliah di Gedung F lantai 5 Ruang 13 yang bisa diakses dengan mudah melalui lift yang berada di depan pintu utama gedung itu. Sudah mulai kuliah di dalam kelas, Lady Cempluk duduk disamping Parno yang juga teman mbanyol si Lady Cempluk yang asli Wonogiri, dengan gaya khas nya Parno mengatakan sesuatu kepada Lady Cempluk yang membuat tertawa cekikikan pelan agar tidak terdengar dosen yang mengajar membosankan di depan. Tiba-tiba HP Lady Cempluk berbunyi dengan kerasnya “tiiiit.....tiiiit.....tiit...”, wah, ketahuan sudah bahwa Lady Cempluk hanya pakai HP monophonik yang tidak bisa dipakai foto-foto atau memutar MP3 Sholawatan seperti yang teman-temanya biasa lakukan.
Cempluk membaca dengan gaya sedikit ditutupi kursi yang ada didepanya, kemudian dia agak merunduk dan badanya bergetar seperti orang menahan tawa kurang jelas, yang membuat Paijo penasaran “hhheeh..ono opo Pluk? Bisik Paijo dengan pelan. “iki lho woconen sms-e Jon Koplo” sembari memperlihatkan HP yang berisi sms Jon Koplo dari PUSKOM, yang sedang hotspotan “Pluk, iki carane ngurupke wireless-e piye ben iso hotspotan?”
04 Desember 2007
Pahatan Kehidupan
Bapak yang duduk sambil agak mengantuk di wedangan itu tadi juga menanyai seolah-olah Budi adalah seorang anak kecil yang nakal dan masih suka berbuat aneh-aneh. Baru kusadari bahwa Budi mempunyai raut muka yang “general”, default, sesuai template, dari sononya untuk anak yang keterbelakangan mental. Tapi kalau menurutku si Budi polos tidak terlalu parah dan sudah bisa mengendalikan diri untuk anak yang sejenis denganya. Dia sudah bisa membeli makanan sendiri, menghitung, dan tau bagaimana merokok, tapi saya ga jamin dia tahu bagaimana cita rasa dari rokok, yang dibuktikan dengan aneh raut mukanya dan gayanya ketikan memantik api dari korek jress yang dipinjamnya dari penjual itu.
Budi adalah seorang anak dengan keterbelakangan mental di sebuah kampung dipinggiran kota Solo, yang lingkunganya lumayan agak sedikit modern tapi masih sangat menjaga culture yang normatif. Dia mempunyai kemampuan otak dibawah rata-rata orang biasa, di punya waktu loading yang lebih lama dari orang normal biasanya, dan daya tangkap terhadap perintah atau kebiasaan yang lemot. Namun dia tetap diberikan oleh Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pencipta hati dan akal pikiran, dia juga dilahirkan sebagai manusia biasa yang bisa punya hati nurani dan mengerti bagaimana harus survival dalam hidupnya, jika digambarkan isi kepala Budi bagaikan batu pualam dalam gua yang hitam kelam, dan keras, sehingga perlu dijatuhi air bertahun-tahun untuk bisa membuat sebuah lobang diatasnya, saking sulitnya, tapi bisa juga. Nah, sekarang tinggal apa yang ditangkap oleh Budi selama belasan tahun hidup di lingkunganya, masyarakat yang membentuk kepribadianya, keluarga yang mengarahkan jalan hidupnya, dengan benturan konflik lingkungan yang membentuk perilakunya. Ada yang mengatakan kita adalah lingkungan kita, dan juga “kalau mau tahu sifat seseorang lihat siapa teman-teman orang itu”. Dengan bentukan sosial yang baik maka Budi juga akan membuat pahatan di batu kehidupanya dengan kata-kata manis dan kenangan manis, dengan lingkungan masyarakat yang memberi pengaruh sangat besar, karena dia hidup di kampung yang memberi contoh yang baik dia juga akan berlaku seperti yang telah dicontohkan teman, saudara, tetangga, Pak RT/RW, penjual wedangan dan juga orang-orang yang berada dalam wedangan itu, serta orang-orang, ratusan bahkan ribuan orang yang datang dan pergi ditemuinya dalam hidupnya. Pastinya juga berlaku sebaliknya, bahkan saya rasa hal-hal yang buruk tapi menyenangkan akan lebih cepat bercokol dan memenuhi pikiran serta sel-sel darah kita, pulse ke otak kita dan merubah tabiat kita, yang akan berlaku pada Budi pula. Sebuah balok kayu yang dipaku pada tiap-tiap kita melakukan kesalahan dengan satu paku akan berlobang, dan meninggalkan bekas yang tidak pernah bisa hilang selamanya walaupun paku itu dicabut kembali, begitu juga dengan hati kita, memory kita...tidak akan pernah hilang luka pada hati itu jika sudah dipakukan kesalahan atau memory yang buruk, walaupun paku-paku sudah dicabut (termaafkan).
Diposting oleh Fauzan Sigma di 02.33 |
02 Desember 2007
belajar memang perlu waktu
Iya memang benar apa yang saya tulis pada judul diatas. Kalau ingin menjadi sesuatu yang luar biasa, maka berusahalah dengan luar biasa pula kawan.
Pengorbanan...merupakan sebuah hakikat dari usaha yang sangat besar, dalam bentuk apapun pengorbanan itu, pasti akan mendapatkan balasan. seperti seorang Bill Gates, yang tidak perlu saya jelaskan siapakah dia, juga berkorban untuk meraih suatu hal yang luar biasa itu. Kuliahnya yang di Harvard dikorbankan begitu saja untuk mendapatkan yang lebih dari orang biasa dapatkan.
So, apalagi yang kamu tunggu kawan, sekedar berkorban waktu tidur, berkorban sedikit uang dari kocek kita, berkorban dengan makan yang sederhana sehingga tidak spend much money utk pos makan. Berkorban energy secara fisik, lelah itu sebuah keniscayaan.. Untuk mendapatkan sesuatu yang luar biasa
Diposting oleh Fauzan Sigma di 15.50 |
Label: reflection
perubahan
Semua telah berubah. Bahkan kita sendiri kadang sering sekali tidak sadar bahwa diri kita setiap saat berubah.
fluktuasi emosi yang naik turun begitu cepat, membuat diri kita berubah, memang benar sekali apa yang dikatakan seorang kawan
Diposting oleh Fauzan Sigma di 15.33 |
Label: just my opinion
NASI BUNGKUS
Berkerumun anak-anak muda dengan kaos oblong dan sandal jepitnya di sebuah warung kecil yang menjual makanan ringan, lauk pauk dan nasi bungkus pastinya atau biasa disebut hik atau wedangan kalau di Solo dan Jogja. Sambil bercengkerama dengan temanya mereka makan nasi seadanya itu dengan nikmatnya, jika kita bandingkan nasi bungkus yang satu ini dengan sepiring nasi hangat yang dirumah sudah pastilah sangat berbeda. Hanya sekitar satu centong nasi yang dirumah ditambah sedikit, sangat sedikit potongan ikan bandeng, yang kalau kita bandingkan dengan besarnya ikan bandeng yang dijual dipasar mungkin sekitar 1 : 10 nya. dengan sambal merah yang cukup pedas rasanya menambah meriah suasana di wedangan itu. Teh hangat yang dihantarkan oleh salah satu staff wedangan itu lumayan bisa melegakan tenggorokan dan menghangatkan badan ketika musim hujan.Alhamdulilah, setelah menyantap dua nasi bungkus dan gorengan diwarung itu perut sudah mulai ada isinya, tenaga kembali ke normal lagi dan siap tancap gas lagi untuk aktivitas selanjutnya.
Itulah yang biasa dirasakan mahasiswa normal seperti saya, dengan ke-apaadanya-an bisa mendapatkan kesempatan yang luar biasa hidup di dunia yang penuh dengan dinamika seperti ini.
01 Desember 2007
dari penampilan aja..?
Semakin siang dan terik, dengan memincingkan mata dia usap peluh di wajahnya yang sudah nampak kelelahan. Sudah tiga jam lebih dia melakukan ritual mingguan, yaitu bersih-bersih rumah yang dihuninya sendiri. Berjalan menuju tempat galon air mineral sambil memegang gelas kosong, seraya berpikir apa yang harus dia lakukan setelah ini. Rupanya dia berganti pakaian yang agak pantas untuk keluar rumah karena kaos oblong yg dia pake skrg sudah cukup kotor krn aktivitas seharian tadi. Dengan kaos oblong yg baru diambil dari gantungan baju dikamarnya dan celana pendek yang sudah lumayan kotor, menjadikan nampak profile yang sederhana dari anak muda berumur dua puluhan ini. Pergi ke warung pinggiran dekat kampus untuk makan menu kesenanganya, ayam penyet, setiba di warung makan dia langsung order ayam penyet dan teh hangat kesukaanya.
Seketika dia duduk dan agak kaget karena di warung yang dia datangi itu tadi ada beberapa orang wanita yang mengenakan baju agak ... dan make up tebal di wajah sehingga terlihat kecantikan buatan yang terpancar dari penampilanya. Dengan bahasa yang agak gaul mreka bercakap-cakap tentang sesuatu yang mnrt anak muda itu sangat tidak penting, sedikit melirik ke wanita - wanita itu pemuda minum teh hangat yang sudah disiapkan didepanya, terlihat dari wajah mereka kalo mereka sedang "on air" disuatu even, atau biasa disebut spg. Disamping wanita itu ada seorang mas2 yang agak sedikit lebih tua dari wanita itu memakai kaca mata hitam dan baju kemeja putih yang berbau model jaman sekarang banget. Keliatan tajir mas2 itu mengeluarkan hp yang berlayar besar dan nampak sedang mengetik sms.
"sekarang mas Danu udah punya mobil loh, trus dia jadi tambah putih, pokoknya keren deh", wanita yang duduk mengahadap barat berkata. "masa sih? waduh padahal dulu dia masih suka nganterin ak ke kampus naik motor loh.. waktu msh jadi cowk ku sih.." wanita yang didepanya menyahut perkataan wanita sebelumnya tadi sambil ketawa kecil. Pemuda itu yang sedang makan ayam penyet tersebut mendengar secara tidak sengaja, karena memang sangat dekat duduknya dengan wanita spg itu. Kemudian dia berpikir, apa sih yang sebenarnya mereka cari dari pekerjaan yang sedang mereka lakukan itu, yang diomongin cuma materi mulu dari tadi. Kalau mau kaya ya berusaha donk, jangan main ambil harta orang aja, pikir pemuda itu tadi.
dengan gaya borju wanita-wanita itu nenteng hp masing2 ditanganya, ada yang berlayar gede, ada yang slim, ada yang bisa buat ngaca juga, tapi yang jelas pemuda yang sedang makan ayam pnyet itu tidak punya yang seperti itu.Mereka berdiri, dan kelihatanya sudah selesai ngobrol dan makan, lalu salah satu pelayan diwarung itu menyapa dengan ramah seraya memberi apresiasi, dengan kata2 hangat yang terucap dari mulutnya, namun sepertinya palsu..disusul seorang pria yang juga karyawan (bagian "keuangan" kliatanya, red) menyapa "udah mbak, mau kemana lagi nih, makasih yah, mbaknya cantik2 banget sih, humm, bsok datang sini lagi ya..". Setelah waktu berlalu wanita spg dan mas2 tadi pergi keluar dgn menaiki mobil mewah entah kemana.
Pemuda itu lalu melihat sekeliling dan melihat ada pelanggan baru yang datang ke warung tersebut, seorang wanita berjilbab dengan wajah yang teduh dan sederhana. wanita itu ingin memesan makanan rupanya, dia hanya diam di belakang para pembeli lain tanpa eksprsi apa pun, yang menunjukan low profile nya dia. Berdesakan ke depan 2 orang wanita dengan celana jeans ketat dan baju yang minim ala anak muda jaman skrg, yang nampaknya mahasiswi kampus depan warung tersebut langsung saja dengan cueknya memesan makanan dan langsung diambilkan oleh ibu2 penjual di warung itu dengan layanan ekspress. Wanita berjilbab yang sederhana tadi kewalahan menghadapi mbak2 yang bru datang tadi, dan beberapa mas2 yang juga mau memesan makanan, sudah mencoba untuk memesan wanita tadi sepertinya hanya diabaikan oleh pemilik warung, masih memegang piring dan lauk pemilik warung tadi Ibu tadi berkata "sebentar mbak...Mase ini dulu, udah dari tadi soale". Padahal mas2 itu datang lebih belakangan daripada Wanita itu. "Mbak, sy lele penyet" kata Wanita itu..belum juga diambilkan wanita itu masih menunggu didepan Ibu penjual tadi. Masih dgn cueknya, dan wajah sedikit congkaknya Ibu penjual tadi diam saja dan meladeni pelanggan lain, sepertinya penjual itu tidak sadar akan kedatangan Wanita itu didepanya, atau penjual itu memandang sebelah mata karena penampilan sederhana wanita itu. Tidak disadarinya sudah beberapa menit wanita itu didepan penjual tanpa pelayanan apa pun, dan seketika baru saja ditanyai penjual itu "pesen apa mbak?", tanpa memandang lawan bicaranya. "Tadi sy mau pesen lele pnyet" kata wanita itu..seketika penjual itu menjwab, "wah lele nya habis mbak.."
dengan kata sopan wanita itu menjawab pernyataan penjual tadi, dan pergi tanpa ekspresi..tidak kecewa dan tidak mengharap apapun..
justru yang menjadi kecewa adalah pemuda tadi, dia kemudian berpikir, apakah penampilan luar adalah segalagalanya, apakah wanita sederhana tadi jika dibandingkan dengan spg tadi jauh berbeda status sosialnya.
apa sih yang sedang dilakukan spg tadi, apa dia jauh lebih mulia daripada seorang wanita sederhana itu..?
Kemudian pemuda itu teringat wajah wanita sederhana tadi, dia sepertinya pernah bertemu dalam suatu acara...tapi...apa ya..pikir pemuda tadi...
dia belari keluar untuk melihat lagi wajah wanita sederhana tadi...kemudian dia ingat siapa dia..
wanita itu adalah salah seorang penulis produktif buku-buku muslimah yang pernah dijumpainya dalam suatu acara bedah buku di kampus pemuda itu..
ternyata kebanyakan orang masih melihat secara fisik penampilan seseorang tanpa mau tahu siapa sebenarnya orang itu...
Diposting oleh Fauzan Sigma di 23.41 |
Label: reflection
I Proud Become an Indonesian
Indonesia has highly diverse in ethnical, and there are 300 local language. This is one of the heritage of Indonesia, the highly diverse in Ethnical also make a rich of culture and absolutely traditional dancing, food, clothes, and in every ethnic has the different attitude personality or character. Indonesia consist of over 17.500 islands its awesome isn’t? Indonesia is the world’s largest archipelagic country, this is the resource that can be opitimized to improve our development program if we can manage carefully. Indonesia has population over 230 million, this is the world’s fourth most populous country. With this human resource and also natural resource, indonesia should become a strong country. The indonesian citizen are very creative and innovative, in fact, they can use everything to make an income. This is the amazing from indonesia, the world’s largest archipelagic, with natural resources like a mineral, oil, gas, and also the maritim power. Bali was the one popular place from Indonesia that foreign tourist like to come because of the beautiful seashore and sun set. Moreover with the heritage of ancient people there, Bali become one of an interesting place. Not only the ancient people from bali who gave something a miss like heritage of culture, but everyplaces in Indonesia have the different history and heritage.
According to the reference i’ve got, Indonesia has vast areas of wilderness that support the biodiversity in the world. Rain forest in Indonesia cover 60% areas of the country, this is amazing resource, the forests have much more flora and fauna, and most of them are extinct animal that world should kept. Like Anoa, Rhinoceros, Leopard, Cenderawasih, orangutan, etc. The indonesian food, although i’m an indonesian, i haven’t taste all of them. This case show you that indoensia have the great assets in culinary, with this assets we have to proud to become a part of Indonesia. Only in Java, we can find many variety of food with other taste and recipe and the javanese cook it with traditional equipment but because of that the indonesian food become great. This is one example of our assets.
I proud become an Indonesian, because we has richly resource and culture. But if we see in the other side of Indonesian condition may be we cant understand why with that great assets Indonesia become disorder with many cricis happened. I said Indonesia has a paradox condition because there are many people of Indonesia has a good wealthy, and even we get the increment of rich people of the world record in third position after Singapore and India. But if we compare with both, India and singapore was difine as country that can improve their economic policy in a good way. The rich people difine as the people that has over 9 billion Rupiah, and in Indonesia there are 20.000 citizen of it. This is very paradox, we can see what happened in small village that just get income every month in Rp 300.000 or less. I have been survey in small village of central java, there are a man that live with cows beside his bed room, this is an evidence that the economic power of Indonesia has not been ordered wisely yet. Development of economic policy can not applied, so what happen with our country. The democratic system has boomed public opinion into every social and politic cases, everyone want to change Indonesai to be a better country, they attend the general election, but when they become a leader of this country, their idealisme has broke. Morality and leadership, both are important point to make a good governance. Morality that applied in goverment employer has been cultured from Suharto regime was a corrupt and opportunist. Since the end of suharto regime we get the freedom to talk, freedom to express anything we want, this is good chance to change indonesia, but we can not handle our moral and attitude and than the result is a confrontation. In many part of Indonesia has become a conflict area, such as Poso, Kalimantan, Aceh, Papua, Timor leste and many more. We lost our sepadan and ligitan, Timor leste has become an independent country. We get many monetery crisis that we can not solve untill now. Rupiahs rate dropped and down. And now, the latest news about indonesia was, conflict with malaysia, they claimed many of indonesian heritage as an original malaysian haritage like angklung, rendang, rasa sayange song, etc. Why?is it our false or thier false, i dont think so..this i not just about true or false, but about appreciation. We just aware, we has many thing to keep, richly heritage of culture, many natural resource but we just want to pay attention in to life style and hedonic life. We can benefitted our self resources. Indonesia is rich country but doesnt has good leader.
NB:
tulisan ini dibuat untuk memenuhi tugas bhs inggris semata-mata
namun ketika saya menulis dan memahami apa yang sedang terjadi di negara kita tercinta ini
Diposting oleh Fauzan Sigma di 23.34 |
Label: just my opinion