today's information

31 Desember 2007

ENDING 2007

Merayap di dinding tembok tempatku beraksi setiap harinya, seekor cicak yang mengendap-endap melalui jam dindingku yang berjalan statis dengan kecepatan yang sama. Pukul 00.45, seperti biasa, aku belum bisa tidur. Masih di depan layar cerah yang cukup menylaukan mata dan jemariku yang sudah letih masih menancapkan ujungnya di keyboard kesayangan yang sudah mulai usang. Suara Katon dengan lagu kesayangan Yogyakarta (akustik) dot mp3 ku masih ada dalam playlist yang kebetulan sekali mengiring proses penulisan kali ini. Setelah translate 5 halaman dengan format margin standar 4 4 3 3 yang sudah sangat akrab dengan telingaku sampai pekak dan bosan, spasi 1,5 Times New Roman yang harus dikumpulkan Rabu tanggal 2 Januari 2007 yang judulnya kurang lebih seperti ini CONTROL OF CHILLING INJURY (khas anak Teknologi Pangan, red). Rasa lapar mulai mendera perut buncitku yang tak lagi buncit karena terlalu sering kelaparan tiap malam, akhirnya aku memutuskan untuk keluar mencari makan, ditemani seorang sahabat yang sudah hampir tiap hari mengisi ruang-ruang dalam rumahku, Chiyo namanya. Naik kendaraan, waktu itu kurang lebih pukul 00.59 udara dingin yang membalut kulit menembus jaket dan sangat terasa di pergelangan kaki menemani perjalananku. Solo, kota yang tidak pernah mati masih saja kutemui berbagai macam makhluk hidup pada dini hari seperti ini, termasuk salah satunya makhluk yang kata mbah Darwin jenis Homo sapiens ini, mereka masih saja mengadu nasib, mengais rejeki ditengah gemerlap lampu kota yang menyilaukan mata. Ditemani kabut tipis yang meresap kain baju ini membuat kaca mataku berembun. Dipinggiran jalan dibawah ruko-ruko besar tempat bertransaksi para pembeli alat elektronik di Solo sudah mulai bermunculan penjual terompet tahun baru yang menutup barang pencari nafkahnya dengan plastik transparan yang kalau kena hujan pun bisa jadi langsung ambruk. Aku sangat yakin, jalan-jalan yang kulaui dini hari ini akan menjadi ajang wisata tahun baru esok pada pukul yang sama, warga Solo, akan meninggalkan angka 7 yang biasanya terpampang besar dikalender pemberian sekolah anak-anaknya yang masih SMU yang biasanya ditulis besar-besar agar tidak lupa kalau ada tanggal merah menjadi angka 8. ....

Apakah dengan perubahan angka tersebut akan menjadi titik tolak baru atau hanya akan stuck ditempat? Pastinya jawaban masing-masing orang berbeda, tapi bisa saya pastikan semua akan berharap akan adanya perubahan dan perbaikan. Tapi apakah semua akan berubah? So, apa yang harus kita pertahankan di 2007 untuk selalu menjadi aset dan pedoman ditahun tahun berikutnya?
Masih teringat dengan peristiwa 12 bulan yang lalu, dengan adanya musibah pertama yang mengiringi harapan-harapan yang baik pada awal 2007 yang lalu, yaitu sebuah kehilangan... KI-574 jurusan surabaya-manado, meninggalkan atmosfer dimensi manusia, entah dimana hingga saat ini , akhir tahun 2007 masih absen. Disusul dengan kapal, busway, transportasi, macet, dll. Betapa hebatnya cobaan yang dialami bangsa ini. Bahkan pada akhir 2007 pun, beberapa hari sebelum hari H kota kelahiran ku kedatangan tamu, air bandang , tanah longsor, 60 an nyawa Homo sapiens melayang. Luwar biasa (pinjam istilahnya mas mbelgedez). Lalu kawan, satu-satunya hal yang abadi di dunia (baca: perubahan) ini akan kalian sikapi dengan apa kawan?
...........serius banget sih ngomongnya.........(gaya bicara naruto,red)
Kalo aku sih tahun 2008 pengenya :
1. Selesaikan ujian magang
2. Ikutan anak2 angkatan 05 Perancangan Pabrik dan bikin laporanya
3. Skripsi....wups...(no comment dah, red)

Google
 
your search end here