Semakin siang dan terik, dengan memincingkan mata dia usap peluh di wajahnya yang sudah nampak kelelahan. Sudah tiga jam lebih dia melakukan ritual mingguan, yaitu bersih-bersih rumah yang dihuninya sendiri. Berjalan menuju tempat galon air mineral sambil memegang gelas kosong, seraya berpikir apa yang harus dia lakukan setelah ini. Rupanya dia berganti pakaian yang agak pantas untuk keluar rumah karena kaos oblong yg dia pake skrg sudah cukup kotor krn aktivitas seharian tadi. Dengan kaos oblong yg baru diambil dari gantungan baju dikamarnya dan celana pendek yang sudah lumayan kotor, menjadikan nampak profile yang sederhana dari anak muda berumur dua puluhan ini. Pergi ke warung pinggiran dekat kampus untuk makan menu kesenanganya, ayam penyet, setiba di warung makan dia langsung order ayam penyet dan teh hangat kesukaanya.
Seketika dia duduk dan agak kaget karena di warung yang dia datangi itu tadi ada beberapa orang wanita yang mengenakan baju agak ... dan make up tebal di wajah sehingga terlihat kecantikan buatan yang terpancar dari penampilanya. Dengan bahasa yang agak gaul mreka bercakap-cakap tentang sesuatu yang mnrt anak muda itu sangat tidak penting, sedikit melirik ke wanita - wanita itu pemuda minum teh hangat yang sudah disiapkan didepanya, terlihat dari wajah mereka kalo mereka sedang "on air" disuatu even, atau biasa disebut spg. Disamping wanita itu ada seorang mas2 yang agak sedikit lebih tua dari wanita itu memakai kaca mata hitam dan baju kemeja putih yang berbau model jaman sekarang banget. Keliatan tajir mas2 itu mengeluarkan hp yang berlayar besar dan nampak sedang mengetik sms.
"sekarang mas Danu udah punya mobil loh, trus dia jadi tambah putih, pokoknya keren deh", wanita yang duduk mengahadap barat berkata. "masa sih? waduh padahal dulu dia masih suka nganterin ak ke kampus naik motor loh.. waktu msh jadi cowk ku sih.." wanita yang didepanya menyahut perkataan wanita sebelumnya tadi sambil ketawa kecil. Pemuda itu yang sedang makan ayam penyet tersebut mendengar secara tidak sengaja, karena memang sangat dekat duduknya dengan wanita spg itu. Kemudian dia berpikir, apa sih yang sebenarnya mereka cari dari pekerjaan yang sedang mereka lakukan itu, yang diomongin cuma materi mulu dari tadi. Kalau mau kaya ya berusaha donk, jangan main ambil harta orang aja, pikir pemuda itu tadi.
dengan gaya borju wanita-wanita itu nenteng hp masing2 ditanganya, ada yang berlayar gede, ada yang slim, ada yang bisa buat ngaca juga, tapi yang jelas pemuda yang sedang makan ayam pnyet itu tidak punya yang seperti itu.Mereka berdiri, dan kelihatanya sudah selesai ngobrol dan makan, lalu salah satu pelayan diwarung itu menyapa dengan ramah seraya memberi apresiasi, dengan kata2 hangat yang terucap dari mulutnya, namun sepertinya palsu..disusul seorang pria yang juga karyawan (bagian "keuangan" kliatanya, red) menyapa "udah mbak, mau kemana lagi nih, makasih yah, mbaknya cantik2 banget sih, humm, bsok datang sini lagi ya..". Setelah waktu berlalu wanita spg dan mas2 tadi pergi keluar dgn menaiki mobil mewah entah kemana.
Pemuda itu lalu melihat sekeliling dan melihat ada pelanggan baru yang datang ke warung tersebut, seorang wanita berjilbab dengan wajah yang teduh dan sederhana. wanita itu ingin memesan makanan rupanya, dia hanya diam di belakang para pembeli lain tanpa eksprsi apa pun, yang menunjukan low profile nya dia. Berdesakan ke depan 2 orang wanita dengan celana jeans ketat dan baju yang minim ala anak muda jaman skrg, yang nampaknya mahasiswi kampus depan warung tersebut langsung saja dengan cueknya memesan makanan dan langsung diambilkan oleh ibu2 penjual di warung itu dengan layanan ekspress. Wanita berjilbab yang sederhana tadi kewalahan menghadapi mbak2 yang bru datang tadi, dan beberapa mas2 yang juga mau memesan makanan, sudah mencoba untuk memesan wanita tadi sepertinya hanya diabaikan oleh pemilik warung, masih memegang piring dan lauk pemilik warung tadi Ibu tadi berkata "sebentar mbak...Mase ini dulu, udah dari tadi soale". Padahal mas2 itu datang lebih belakangan daripada Wanita itu. "Mbak, sy lele penyet" kata Wanita itu..belum juga diambilkan wanita itu masih menunggu didepan Ibu penjual tadi. Masih dgn cueknya, dan wajah sedikit congkaknya Ibu penjual tadi diam saja dan meladeni pelanggan lain, sepertinya penjual itu tidak sadar akan kedatangan Wanita itu didepanya, atau penjual itu memandang sebelah mata karena penampilan sederhana wanita itu. Tidak disadarinya sudah beberapa menit wanita itu didepan penjual tanpa pelayanan apa pun, dan seketika baru saja ditanyai penjual itu "pesen apa mbak?", tanpa memandang lawan bicaranya. "Tadi sy mau pesen lele pnyet" kata wanita itu..seketika penjual itu menjwab, "wah lele nya habis mbak.."
dengan kata sopan wanita itu menjawab pernyataan penjual tadi, dan pergi tanpa ekspresi..tidak kecewa dan tidak mengharap apapun..
justru yang menjadi kecewa adalah pemuda tadi, dia kemudian berpikir, apakah penampilan luar adalah segalagalanya, apakah wanita sederhana tadi jika dibandingkan dengan spg tadi jauh berbeda status sosialnya.
apa sih yang sedang dilakukan spg tadi, apa dia jauh lebih mulia daripada seorang wanita sederhana itu..?
Kemudian pemuda itu teringat wajah wanita sederhana tadi, dia sepertinya pernah bertemu dalam suatu acara...tapi...apa ya..pikir pemuda tadi...
dia belari keluar untuk melihat lagi wajah wanita sederhana tadi...kemudian dia ingat siapa dia..
wanita itu adalah salah seorang penulis produktif buku-buku muslimah yang pernah dijumpainya dalam suatu acara bedah buku di kampus pemuda itu..
ternyata kebanyakan orang masih melihat secara fisik penampilan seseorang tanpa mau tahu siapa sebenarnya orang itu...
|